Yee this is my blog!! \^^/ Masih perlu bimbingan nih, maka dari itu jangan lupa beri komentar yaah :D Terima kasih sudah berkunjung :*

Kamis, 25 Juli 2013

Tongkat buat orang tuna netra


Aku dapat ide ini karena dulu ketika sewaktu jaman aku SMP, aku sering pulang sekolah di jemput lalu di bawa ke kantor mamaku. Banjarbaru - Martapura. (FYI: rumahku dulu di Banjarbaru dan Martapura adalah kantor mamaku).
Bukan jarak yang jauh dan bukan jarak yang dekat pula. Untuk ke kantor mamaku, aku biasa lewat jalan dalam (begitu aku nyebutnya) bukan lewat di dalamnya aspal. Bukan. Jalan itu bisa dibilang merupakan perkampungan, ya begitu. Walau pada akhirnya jalan itu sekarang cukup ramai. Di daerah situ aku sering menjumpai seorang tuna netra yang tengah berjalan di pinggir jalan. Usut punya usut katanya di situ memang terdapat beberapa keluarga yang memiliki “kelebihan” khusus.
Mereka sering kali bepergian hanya dengan jalan kaki ya tentu saja dengan membawa tongkat sebagai petunjuk jalan mereka.
Aku sempat heran dengan mereka, mereka itu seperti tahu kapan waktunya mereka menyeberang jalan padahal ya jalanan itu lagi rame. Terus aku tuh pernah juga lihat mereka belanja gitu di warung, dan mereka tau nominal uang yang mereka pegang buat bayar itu. Malah di tempat itu, ada plang yang bertuliskan “Pijat Tunanetra”. Nah mereka itu kerja sebagai tukang urut / pijat gitu. Mereka enggak kayak orang-orang yang di luar sana yang menggandalkan belas kasihan orang lain dengan cara meminta-minta, ya walaupun adalah sebagian seperti itu.
Subhanallah. Allah tuh adil banget menciptakan makhluknya. Tinggal gimana makhluknya aja lagi, gimana cara mereka bersyukur :)
Oh iya, aku juga pernah tuh liat mereka jalan waktu malam-malam gitu tanpa penerangan, gelap banget deh. Yang aku takutkan itu ya, kalau misalnya ada pengendara sepeda motor yang bawa kendaraannya ngebut, ugal-ugalan terus enggak pakai lampu –biasanya anak muda–.
Nah otomatiskan pengendara tersebut enggak melihat kalau di situ terdapat *maaf* pejalan kaki enggak bisa lihat lagi. ya Allah miris banget deh kalau ngeliatnya.
Nah oleh karena itu, aku berpikir gimana ya cara mereka (baca: orang tuna netra) bisa di ketahui apabila malam hari. Terus tuh ya mereka kalau pergi pasti pakai tongkat mereka itu. Jadi tongkat mereka nih yang perlu sedikit di modif =)
*twink* <--- kalau di kartun-kartun keluar bolam (bola lampu) gitu hahaha =D

Jadi bahan dan alat yang di perlukan :
1.      Besi bekas (seperti tongkat panjang)
2.      Stiker scot light (stiker yang bercahaya)
3.      Bel sepeda
4.      Gunting
5.      Amplas besi (yang kasar dan halus)

6.      Cat besi + kuas
Langkah kerja :
1.      Besi bekas di amplas menggunakan amplas yang kasar untuk menghilangkan karat-karat yang terdapat pada besi bekas.
2.      Setelah di rasa cukup, lalu gunakan amplas halus untuk memperhalus permukaan besi.
3.      Lalu untuk percantik besi, kita dapat mencatnya menggunkan cat besi.
4.     Setelah kering,  gunting beberapa stiker scotlight, sesuaikan panjangnya dengan tongkat. Jadi bila terkena cahaya, tongkat ini akan mengeluarkan cahaya.
5.      Lalu terakhir tambahkan bel sepeda di dekat pegangan pengguna. Bel ini berguna untuk memberitahukan keberadaan pemakai. 
dan taraaaaaaa hasilnya seperti ini tongkat pun siap di gunakan untuk siang dan malam

*maaf banget nih gambarnya jelek hehe*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar