A. ALIRAN SENI RUPA ABAD KE-19
- Klasisisme adalah aliran seni rupa yang mengacu kepada karya-karya klasik Yunani Kuno dan Romawi. Kata klasik ini mengacu kepada keindahan dan kesempurnaan. Contoh, wujud dewa selalu digambarkan sebagai pria tampan dan bijaksana, dewi venus digambarkan sebagai wanita cantik dan sempurna.
- Romantik : Romantik tumbuh di Eropa pada awal abad ke-19 dengan tema-tema yang dahsyat, penuh khayalan dan perasaan, petualangan-petualangan fantastis, dan kejadian-kejadian yang luar biasa. Dalam bentuk lukisan, ditandai dengan kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, komposisi yang benar-benar hidup. Lahir di Prancis dengan tokoh Theodore Gericault dan Eugene Delacroix. Karya Delacroix yang terkenal adalah “Rakit Medussa“ (The Raft of Medussa). Karya pelukis romantik Indonesia, Raden Saleh Sjarif Bastaman, seperti “Banjir Bengawan Solo”, “Hutan Terbakar”, dan lukisan paling terkenal “Hidup dan Mati” (Op Leven en Dood).
- Impresionisme : Kata impresionisme sebenarnya merupakan kata ejekan atas karya lukisan Claude Monet yang di pamerkan di Paris pada tahun 1874. Ciri khas lukisan tersebut ialah warna-warna lembut, bentuk-bentuk yang tidak tegas, pandangan kabur oleh cuaca dan embun. Monet sebagai pelopor impresionisme lalu didukung oleh pelukis Prancis seperti Eduard Manet, Edgar Degas, Auguste Renoir, Camille Pissaro, dan Alfred Sesley. Kemudian berkembang di Jerman. Belanda, Inggris.